Rabu, Juni 11, 2008

Dua Warna Torres

Spanyol 4-1 Rusia
Kebahagiaan sedang memayungi kubu Spanyol di pentas Euro 2008 pascakemenangan yang mereka raih di pertandingan pertama Grup D, Selasa (10/6). Tak terkecuali bagi striker Fernando Torres. Ia mengaku sangat senang karena bisa menjadi bagian kemenangan 4-1 atas Rusia. Gol kemenangan tersebut dicetak David Villa di menit 20, 45, dan 75. Satu gol lainnya dicetak Cesc Fabregas menit 90. Sementara satu gol hiburan bagi Rusia dicetak Roman Pavluchenko menit 86.
Selain merasa bahagia, kekecewaan juga menggelayuti pemain yang mendapat julukan Il Nino ini. Pada pertandingan yang berlangsung di Tivoli-Neu, Innsbruck, tersebut ia tak dipercaya Luis Aragones bermain sepanjang pertandingan. Pemain yang merumput bersama Liverpool ini ditarik keluar menit ke-54 dan dihantikan pemain bernomor punggung 10, Fabregas.
"Walau sempat merasa kecewa namun hal itu telah berlalu. Yang terpenting adalah tim, saya menyadari bahwa semua pemain ingin bermain sebanyak mungkin," ucap Torres seperti dilansir goal.
Ia memang pantas kecewa. Pemain yang tampil cemerlang di tingkat klub ini ingin membuktikan kualitasnya di tim nasional. Dia dinilai masih kurang klop dengan gaya permainan gelandang- gelandang Matador sehingga penampilannya dinilai timpang karena suplai bola kepadanya tak sesuai dengan gaya permainannya.
Kenyataan yang ada, Rusia menjadi bukti bahwa ia bisa bermain baik meski tak ada gol yang tercipta dari kaki atau kepalanya. Lihatlah pergerakan sepanjang ia tampil. Bahkan gol pertama keunggulan Spanyol juga karena kerja kerasnya. Ia pemain yang tak egois dan cerdik melihat peluang rekan yang lebih terbuka. Ia melihat Villa dalam posisi menguntungkan. Sebelum kiper Rusia, Igor Akinfeev berhasil menyentuhnya, bola dioper ke tengah dan di sana, Villa tinggal mengarahkan ke gawang yang sudah kosong.

"Saya juga menyadari bahwa pelatih tahu apa yang terbaik untuk tim. Yang kami butuhkan adalah awal yang baik dan hari ini kami bermain sangat bagus. Saya harap hal ini akan terjadi pada partai selanjutnya," harap Torres
Sementara bagi Aragones, kemenangan ini sekaligus membayar dendamnya kepada Guus Hiddink yang menukangi Rusia. Saat Piala Dunia 2002, Hiddink yang mengantarkan Spanyol pulang lebih awal saat. Saat itu Hiddink membesut salah satu tim tuan rumah, Korea Selatan.
Dan bagi Rusia, kekalahan ini menjadikan posisi mereka tak menguntungkan. Kalau Spanyol menempati posisi pertama klasemen sementara Grup D, Tim Beruang Merah menjadi juru kunci.
Menurut Hiddink, kekalahan itu terjadi karena anak asuhnya melakukan kesalahan bodoh yang seharunya tak perlu terjadi. "Jika Anda melihat gol kedua dan keempat, beberapa tim sekolah tak akan membuat kesalahan seperti itu," kecewa Hiddink.
Tapi kekalahan tetap menjadi kekalahan dan itu hanya menjadi penyesalan. Yang pasti, perjuangan Rusia kini berat untuk lolos ke perempatfinal. Jika tetap mengapungkan harapan tersebut, kemenangan melawan Yunani yang dikalahkkan Swedia 2-0 wajib didapat pada pertemua mereka, Minggu (15/6) nanti. Kalau terwujud, mereka juga harus melakukan hal yang sama saat melawan Swedia. Selain kememangan, mereka juga wajib berdoa agar Spanyol dan Swedia yang kini sama-sama mengoleksi tiga poin bermain imbang saat mereka bertemu Sabtu (14/6) nanti.





Tidak ada komentar: