Jumat, Juni 13, 2008

Menang atau Tersingkir

Yunani vs Rusia
Stadion Salzburg Wals-Siezenheim, Minggu (15/6)
Pukul 01.45 dinihari WIB

LAGA kedua Grup D antara juara bertahan Yunani versus Swedia di Stadion Salzburg Wals-Siezenheim, Minggu (15/6) dinihari WIB bakal menyajikan pertarungan menarik. Jika Spanyol vs Swedia menentukan siapa yang akan pertama kali melangkah ke perempatfinal, maka pertemuaan Traianos Dellas dkk versus Dmitri Sychev dkk, menjadi konklusi siapa yang bakal masuk kotak terlebih dulu. Tak heran jika tajuk perang antara pasukan Hellas vs The Viking adalah win or get out alias menang atau tersingkir!.
Kekalahan yang menimpa kedua tim saat laga perdana Grup D tiga hari lalu, bakal dilupakan dan energi baru telah siap menghiasi laga penentuan bagi kedunya. "Sangat penting memenangkan partai ini, kami berjanji Anda bakal melihat sebuah tim yang berbeda. Kami tak bisa memastikan apakah kami akan memang atau kalah, tapi kami tak akan bermain seperti melawan Swedia kemarin,"ujar Kapten Yunani, Angelos Basinas.
Bek tengah Sotiris Kyrgiakos berharap kekalahan melawan Swedia bisa memberikan Yunani tambahan kekuatan, paling tidak pengembalian sisi mental lebih cepat dari Rusia yang dipermak 4-1 oleh Spanyol.
"Kami ingat saat kalah melawan Turki di babak kualifikasi, meski kalah tapi kami bisa lolos ke putaran final dan kini kami harus mengalami hal itu lagi dengan tambahan kerja keras untuk mengalahkan Rusia, kami tidak merasa tertekan tapi sadar betapa penting laga nanti,"ucap Kyrgiakos.
Striker Dimitris Salpingidis menyebut, kemenangan adalah harga mutlak bagi timnya agar bisa menjaga peluang menuju babak perempatfinal, apalagi laga terakhir bakal melawan Spanyol. "Jika kami kalah, kami tersingkit, itu saja!"cetus Salpingidis.
Luapan optimisme serupa juga dijulangkan arsitek Rusia Guus Hiddink. Secara taktik, meneer Belanda itu tidak akan mengubah corak permainan menyerang yang diperagakan saat melawan Spanyol. Meski begitu, ia harus menunggu apakah striker andal Roman Pavlyuchenko bisa fit dari cedera, pasalnya ia tak hadir dalam latihan Kamis kemarin. Jika Pavyluchenko absen, tentu sebuah pukulan telak bagi Rusia karena praktis barisan depan negeri Beruang Merah itu hanya menyisakan Dmitri Sychev setelah Andrei Arshavin juga masih terkena hukuman larangan tampil.
Hiddink pun berjanji bakal bermain lebih menyerang meski amunisi yang ada padanya tidak optimal. "Aku pikir sebagai juara Eropa mereka harus berani sedikit berinisiatif menyerang, tapi okelah, itu gaya mereka bermain, kita harus melayani mereka,"ucap Hiddink, yang berjanji mengelminir kesalahan saat melawan Spanyol.
Taktik Yunani menghadapi Rusia sendiri masih misterius. Pelatih Yunani, Otto Rehhagel berharap memasang lima pemain berkarakter bertahan, dengan kombinasi penyerangan di level 4-3-3.
Fanis Gekas, Angelos Charisteas dan Yannis Amanitidis bakal menjadi sentra penyerangan di lini depan. Mereka bakal mendapat support penuh dari para gelandang yang dikoordinir Angelos Basinas, Konstantinos Katsouranis dan Georgios Karagounis.
Di lini depan, Rehhagel bakal mencoba memaksimalkan peran striker veteran Nikos Leberopoulos. Sementara di posisi gelandang bertahan, Christos Patsatzoglou sudah diproyeksikan sebagai jembatan lini belakang dan tengah. "Kami percaya kini keberuntungan dan kemenangan memihak pasukanku,"tegas King Otto. (persda network/bud)

Player to Watch

Ioannis Amanatidis
MESKI namanya tenggelam dibanding Angelos Charisteas, namun peran Ioannis Amanatidis di lini depan pasukan Hellas tidak bisa dianggap remeh. Posturnya yang ideal untuk ukuran seorang striker Eropa membuatnya sangat berbahaya di depan gawang lawan. Posisinya memang bukan target man, namun justru itulah yang membuatnya semakin berbahaya. Ia bisa memecah perhatian bek lawan dengan gaya eksplosif dan kesukaannya mendrible bola.
Kebutuhan fungsional sebagai striker nyaris sempurna dimiliki striker asal Entracht Frankfurt ini. Cepat, lincah, tembakan kaki kanan dan kiri, tipikal pendobrak dan muncul sebagai second striker oportunis. Melawan Rusia bakal menjadi pembuktian pemain yang baru saja diangkat sebagai kapten di klubnya itu. (persda network/bud).


Yuri Zhirkov
MASIH menjadi nafas permainan Rusia. Pelatih Guus Hiddink sangat mengandalkan pemain asal klub lokasl, CSKA Moscow ini. Keeping ball yahud, tendangan dan umpan via kaki kidalnya sudah dirasakan pasukan Spanyol. Kegemarannya mendrible bola sudah tampak melawan Spanyol, dan sepertinya itu tak kan berhenti saat meneror bek-bek Yunani dengan umpan-umpan terobosan untuk diselesaikan Dmitri Sychev maupun Roman Pavulychenko. Sialnya, jika Zhirkov dimatikan, skema dan kreasi Rusia dipastikan bakal berhenti. (persda network/bud)

Strategi
Rusia
Bakal merubah total pola permainan. Saat melawan Spanyol, permainan Yuri Zhirkov dkk hancur tatkala lawan menggunakan strategi serangan balik. Yunani memiliki tipikal sama dengan Spanyol, mengandalkan serangan balik. Rusia akan bermain lebih dalam dengan memanfaatkan barisan tengah dan umpan-umpan terobosan guna memaksa bek-bek Yunani berlari, striker Rusia unggul dalam kecepatan. (bud)

Yunani
Masih menggunakan pola serangan balik, Yunani akan bermain dengan melihat pola apa yang akan diterapkan Rusia di lapangan. Serangan dari sayap bakal mendominasi dengan tujuan kepala Angelos Charisteas. Sesekali tusukan Amanatidis dan Theofanis Gekas berbicara. Striker senior, Nikolaos Liberopoulos bisa menjadi kunci di babak kedua. (bud)


Kenangan Sychev dan Shirokov

STRIKER Dmitri Sychev dan Igor Shirokov optimis Rusia bakal menggilas Yunani di laga kedua Grup D Euro 2008. Mereka percaya kejadian empat tahun lalu bakal terulang lagi di Salzburg.
Sychev dan Semshov adalah dua pemain yang empat tahun merasakan bagiamana menggulung Yunani dengan skor 2-1. Meski optimis, buru-buru Sychev mengungkapkan jika Rusia yang dulu berbeda dengan sekarang, begitupun Yunani empat tahun lalu jelas berbeda corak dengan kondisi aktual. "Kami tetap optimis menang, itu semangat yang tengah berada di tim,"ucap Sychev.
"Situasi sekarang benar-benar berbeda, kali ini adalah laga kedua yang sangat penting bagi keduanya yang memang butuh kemenangan, itulah mengapa kali ini suasananya berbeda, tapi kami tetap percaya bisa menang,"ucap Shirokov.
Ucapan Shirokov memang benar. Apalagi dalam sejarah pertemuan keduanya, pasukan Guus Hiddink memiliki rekor bagus, hanya satu kali kalah dalam delapan pertemuan mereka, sedang Rusia menggulung pasukan Hellas sebanyak empat kali. Kemenangan terakhir Yunani atas Rusia pun dipetik 15 tahun lalu dengan kedudukan 1-0 dalam partai kualifikasi Piala Dunia. (persda network/bud)


Prakiraan Formasi:

Yunani
1-Antonis Nikopolidis, 15-Vassilis Torosidis, 16-Sotiris Kyrgiakos, 5-Traianos Dellas, 2-Giourkas Seitaridis, 6-Angelos Basinas, 10-Giorgios Karagounis, 21-Costas Katsouranis, 20-Yannis Amanatidis, 17-Fanis Gekas, 9-Angelos Charisteas.
Pelatih: Otto Rehhagel

Rusia
1-Igor Akinfeyev, 22-Alexander Anyukov, 8-Denis Kolodin, 14-Roman Shirokov, 18-Yuri Zhirkov, 11-Sergei Semak, 17-Konstantin Zyryanov, 20-Igor Semshov, 15-Diniyar Bilyaletdinov, 21-Dmitry Sychev, 19-Roman Pavlyuchenko.
Pelatih: Guus Hiddink



did you know
*Partai ini memertemukan antara juara Piala Eropa pertama kali (Rusia) dan juara Piala Eropa edisi terakhir (Yunani)
*Keduanya bertemu 19 kali, Rusia menang 12 kali dan Yunani hanya tiga, selebihnya seri.
*Rusia menang 2-1 terakhir pada Euro 2004 melalui gol Dmitri Kirichenko dan Dmitri Bulykin, sedang Yunani mencetak gol melalui Zyisis Vryzas.
*Kekalahan melawan Swedia, membuat Yunani termasuk dalam dua negara berstatus juara bertahan yang kalah dalam partai pembuka. Tahun 1980, Jerman Barat mengalahkan Cekoslovakia 1-0.
*Tak satupun juara Eropa yang bisa back to back dan hanya satu negara yang memenangkan juara setelah kalah dalam laga pertama yakni Belanda (1988(.
*Dalam dua edisi terakhir, juara bertahan selalu tak bisa melewati fase grup.
*Pelatih Rusia, Guus Hiddink mampu mencatatkan dirinya sebagai pelatih yang isa tampil dalam lima kali putaran final di ajang Piala Eropa dan Piala Dunia. Hanya pelatih Jerman Barat Helmut Schon yang bisa mengalahkan Hiddink.
*Hiddink juga menjadi pelatih kepala pertama yang memimpin dua negara berbeda di Piala Eropa. Sebelum Rusia, ia menukangi Belanda di tahun 1996.
*Rusia menjadi satu-satunya negara peserta Euro yang hanya memiliki satu pemain "asing", striker Ivan Saenko yang datang dari FC Nurnberg, klub yang dibela striker Yunani Angelos Charisteas. (bud)

Bursa taruhan
888 Sport Bet 365 Ladbrokes William Hill
Yunani 23/10 13/5 5/2 5/2
Seri 9/4 23/10 11/5 23/10
Rusia 11/10 11/10 11/10 11/10

Tidak ada komentar: