Jumat, Juni 20, 2008

Pelatih Spektakuler

BERHASIL meloloskan Rusia ke babak perempatfinal Piala Eropa 2008, membuat nama pelatih Guus Hiddink semakin tenar. Sosok Hiddink pun semakin lengket dengan sebutan si hebat alias Guus The Great. Tak bisa ditolak lagi bahwa Hiddink benar-benar 'The Best Coach Ever Been Exist' (pelatih terbaik yang pernah eksis), demikian sebut harian The Guardian (Inggris).
Rusia di delapan besar Euro 2008 adalah lanjutan kisah sukses sebelumnya ketika membawa Australia di perempatfinal Piala Dunia 2006 dan memberi posisi keempat untuk Korea Selatan di World Cup 2002.
Sepakbola Rusia pun bangkit dari keterpurukan setelah 20 tahun terakhir tak mampu berbicara banyak di level eropa maupun dunia. Di level klub Zenit St Petersburg baru saja menjadi juara Piala UEFA dan musim depan, enam klub Rusia akan berkompetisi di kompetisi klub elit Eropa.
"Jika Anda melihat dari mana Rusia, lalu apa yang telah kami lakukan sejauh ini, kami telah siap untuk memetik sukses," kata Hiddink dikutip dari Guardian. "Kami telah bangkit. Tapi sukses sebenarnya untuk Rusia adalah memanfaatkan momentum ini secara umum untuk negara."
Hiddink sukses menyulap pemain dari berlabel biasa menjadi kelas bintang pada diri Andrei Arshavin, Aleksandr Anyukov, Yuri Zhirkov, hingga striker Roman Pavlyuchenko. Masih ada lagi Igor Semshov, Konstantin Zyryanov atau Diniyar Bilyaletdinov.
Tantangan berat bakal dihadapi Hiddink di laga perempatfinal yang akan dimainkan di Stadion St Jakob-Park, Basel, Minggu (22/6) dini hari. Pelatih yang oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dipanggil "Lucky Guus" itu akan menghadapi negeri asalnya, Belanda.
Pelatih yang mahir berbicara dalam enam bahasa --termasuk Rusia-- kini menjadi ancaman bagi negaranya sendiri. Belanda tentu bakal mewaspadai kiprah Rusia yang menjelma menjadi kuda hitam di tangan Hiddink.
Profesional
Pertanyaannya kini, apakah Hiddink akan benar-benar serius saat bertemu dengan negeri leluhurnya di perempatfinal?
"Tentu profesionalitas adalah jawaban yang bisa saya berikan. Saya bekerja untuk negeri orang dan saya harus membayarnya dengan tindakan terbaik yang wajib saya berikan. Memang secara emosional laga itu bakal terasa berat, tapi itulah tantangan saya," kata eks pelatih PSV itu.
Sepanjang karier kepelatihannya menangani tim nasional sejak Korea Selatan pada tahun 2000-2002, ia belum pernah bertemu Belanda di level tertinggi seperti perempatfinal Piala Eropa tahun ini. Dua kali ia pernah melawan Belanda dalam laga uji coba.
Hiddink pernah bertemu Oranje saat melatih Australia pada Juni 2006 sebelum PD 2006. Ia berhasil membawa Australia menahan Belanda 1-1. Lalu bersama Rusia, ia melawan Belanda pada Februari 2007 lalu, namun timnya takluk 4-1.
"Setelah menjalani pertandingan inkonsisten di kualifikasi grup, saya berharap kami menunjukkan permainan asli kami seperti di laga melawan Swedia," lanjut Hiddink. "Mereka harus menunjukkan sekarang dan membiasakan bermain seperti itu." (Persda Network/rif)

Prestasi Besar Hiddink

Belanda (1994-98)
Berhasil membawa Timnas Belanda melaju ke perempatfinal Piala Eropa 1996 sebelum dikalahkan Prancis melalui babak adu penalti. Llau membawa Belanda ke semifinal Piala Dunia 1998 sebelum kalah dari Brasil yang kalah di final oleh Prancis.

Korea Selatan (2000-02)
Mendapatkan gelar sebagai warga negara kehormatan setelah memberikan pencapaian terbaik bagi Korea Selatan yang sukses melaju ke semifinal Piala Dunia 2002 sebagai tuan rumah dengan mengalahkan dua tim besar Italia dan Spanyol.

Australia (2005-06)
Memimpin Socceroos untuk pertama kalinya di putaran final Piala Dunia sejak terakhir kali tampil di World Cup 1974. Mencapai babak perempat final sebelum kalah oleh penalti kontroversi saat bertemu Italia.

Rusia (2006-skrg)
Lolos putaran final di Euro 2008. Mereka menggagalkan Inggris di penyisihan grup dan membawa Rusia bertemu Belanda di babak perempatfinal.

Tidak ada komentar: